Ketergantungan Bantuan Air Masih Tinggi
Pernyataan
pendapat (tesis)
|
Meskipun sudah memasuki musim hujan, namun tingkat
kebutuhan air bersih disejumlah dusun kawasan perbukitanKecamatan Prambanan, masih
cukup tinggi. Hal ini di sebabkan karena curah hujan saat ini belum mampu
mengisi sejumlah mata air dan bak Penampung Air Hujan (PAH). Sementara
sejumlah PAH yang sudah terisi air tetapi belum layak untuk digunakan.
|
Argumentasi
|
Ketua Organisasi Pemakai Air (OPA) Prambanan
Mujimin mengatakan, pemenuhan kebutuhan air bagi sebagian warga yang tak
tersuplai tiga subsistem jaringan, saat ini masih mengandalkan bantuan atau
membeli air. Diperkirakan tingkat kebutuhan air baru berangsur turun setelah
intensitas curah hujannya mulai stabil, sekitar akhir November mendatang.
“saat ini sebagian warga yang kesulitan airbersih
masih di bantu pemerintah, maupun bantuan dari sejumlah instansi dan donator.
Sedangkan sebagian lainnya membeli dari swasta,” katanya
|
|
Di akui, sejalan dengan program optimalisasi
jaringan yang di lakukan pemerintah tahun ini, ketergantungan droping air
bisa ditekan. Jika tahun lalu kebutuhan kemarau mencapai lebih dari 1000
tangki, tahun ini hanya sekitar 500 tangki. “untuk bantuan 100 tangki dari
pemkab Sleman, sudah didistribusikan secara merata.selain itu kami juga
mendapatkan bantuan stimulan bahan bakar solar untuk operasional,” tambahnya
|
Penegasan
ulang pendapat
|
Kepala desa Wukiharjo Samijan membenarkan tingkat
kebutuhan air di sejumlah dusun wilayahnya, salah satu Klumprit I masih
tinggi. Sebab sejumlah sumber kini belum terisi air dan pemenuhan air bersih
tidak ada cara lain di lakukan dengan cara droping.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar